Momenwisata.com

Asal Mula Gunung Kelud

Januari 4, 2025 | by momenwisata.com

Asal Mula Gunung Kelud

Pendahuluan: Asal Mula Gunung Kelud

momenwisata -Asal Mula Gunung Kelud. Dalam bahasa Jawa, Kelud (juga di tulis sebagai Klut, Cloot, Kloet, Kloete, Keloed, atau Kelut) adalah sebuah stratovolcano gunung yang terletak di Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Kelud telah mengalami banyak letusan besar yang merusak di masa lalu, seperti banyak gunung berapi lainnya di Indonesia dan di Cincin Api Pasifik. Sejak tahun 1000, telah terjadi lebih dari 30 letusan. Pada tahun 2007, sebuah ledakan besar mengisi lubang tersebut dengan kubah lava.

Ledakan tahun 1334

Salah satu dari sedikit gunung berapi dalam sejarah Indonesia yang tindakannya di catat adalah Kelud. Ini berarti bahwa sejarah letusannya unik dalam sejarah Indonesia. Nagarakretagama canto 1 baris 4 dan 5 (di tulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365), menyatakan bahwa Raja Hayam Wuruk dari Majapahit lahir pada tahun 1256 Saka, yang merupakan tahun yang sama ketika Gunung Kelud meletus pada tahun 1334 Masehi.

Ledakan tahun 1586

Lebih dari 10.000 orang meninggal dalam letusan terburuk Gunung Kelud tahun itu.

aliran lumpur pada tahun 1919

Sekitar 5.000 orang tewas akibat aliran lumpur panas (juga di sebut “lahar”) selama letusan di Kelud pada 19 Mei 1919.[7] 250 orang lagi tewas dalam letusan-letusan yang lebih baru pada tahun 1951, 1966, dan 1990. Setelah letusan pada tahun 1966, Terowongan Ampera di bangun di sisi barat daya kawah, baik di atas maupun di bawah. Mereka di maksudkan untuk menurunkan tingkat air di danau kawah, tetapi tidak sepenuhnya mengeringkannya. Ini membuat risiko lahar lebih rendah.

Ledakan tahun 1990

Pada awal Februari 1990, terjadi letusan yang kuat dan dahsyat yang mengirimkan kolom tefra setinggi tujuh kilometer, hujan tefra yang lebat, dan beberapa aliran piroklastik. Ada lebih dari tiga puluh kematian. Terowongan Ampera masih dalam tahap pembangunan sementara endapan aliran piroklastik mencapai ketinggian hingga 25 meter (80 kaki) dan menutupi pintu masuk terowongan. Endapan-endapan ini masih sangat panas (90–400 °C atau 200–800 °F). Lebih dari 300 monyet di semak-semak terbunuh oleh letusan ini.

Letusan tahun 2007

Para ilmuwan menempatkan gunung berapi tersebut pada tingkat kewaspadaan tertinggi pada 16 Oktober, yang berarti mereka berpikir gunung itu akan meletus segera. Akibatnya, 30.000 orang yang tinggal di dekat Kelud di perintahkan untuk meninggalkan rumah mereka. Ia meletus sekitar pukul 3 sore waktu setempat pada 3 November. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pemerintah Indonesia melaporkan letusan tersebut.

awan abu 2014

Itu meletus pada 13 Februari 2014.[22][23] [24] Itu mulai meletus pada pukul 22:50 waktu setempat (UT+7). Letusan tersebut menutupi area seluas sekitar 310 mil dengan abu vulkanik. Jumlah total ejecta di perkirakan mencapai 120 juta hingga 160 juta meter kubik. (4.2 million to 5.7 million cubic feet). Ini adalah ledakan VEI 4. Banyak tanah di pulau Jawa terkena abu, dari Malang di barat hingga Jawa Tengah dan Yogyakarta di tengah.

Gunung berapi: Indonesia memiliki lebih dari 100 gunung berapi yang masih aktif dan ratusan lainnya yang di anggap sudah mati. Di sepanjang bagian luar negara, mereka membentuk garis berbentuk bulan sabit yang melintasi Sumatra dan Jawa hingga Flores. Dari sana, mereka pergi ke utara melalui Laut Banda untuk bertemu dengan pegunungan di Sulawesi utara.

Naik Gunung Kelud

Salah satu gunung paling aktif di Jawa Timur adalah Kelud. Gunung berapi ini memiliki kawah besar yang menakjubkan dengan danau di dalamnya. Danau tersebut adalah tempat yang populer untuk menghabiskan akhir pekan, tetapi juga merupakan tempat di mana aliran lumpur yang merusak (lahar) di mulai. Antara Oktober dan November 2007, kubah lava baru terbentuk menjadi sebuah pulau di danau, mengambil sebagian besar air.

Latar belakang geologi dan pekerjaan sebelumnya

Di Jawa Timur, Indonesia, gunung berapi Kelud adalah stratovolcano mirip engsel yang membentuk danau kawah. (Fig. 1). Itu terbentuk di atas Formasi Kawi-Butak dan memiliki ketinggian 1731 meter di atas permukaan laut. (Hadikusumo, 1974; Santosa, 1992). Urutan Kelud sebagian besar terdiri dari produk basalt-andesit hingga andesit (SiO2 berkisar antara 53 hingga 57 wt%) yang bersifat kalsium-alkali, yang merupakan ciri khas stratovolcano yang terbentuk selama subduksi (Bourdier et al., 1997; van Bergen et al.).

Penutup: Asal Mula Gunung Kelud

Demikianlah kisah legenda Gunung Kelud yang turun temurun di kisahkan oleh masyarakat sekitar. Meskipun kebenarannya masih menjadi misteri, cerita ini tetap menarik untuk dikaji sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Legenda ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dan menghormati kekuatan alam yang maha dahsyat.

RELATED POSTS

View all

view all