Destinasi Wisata Edukasi di Sumatera Barat
Oktober 24, 2024 | by Mimin Momen Wisata
Pendahuluan: Destinasi Wisata Edukasi di Sumatera Barat
Momen Wisata – Yuk cari tahu destinasi wisata edukasi apa saja yang ada di Sumatera Barat dengan menyimak artikel berikut. Padang adalah kota utama di Sumatera Barat, yang merupakan salah satu dari banyak provinsi di Indonesia yang memiliki sejarah budaya yang kaya. Sumatera Barat tidah hanya terkenal dengan berbagai macam makanan, tetapi juga memiliki banyak adat istiadat yang menarik dan unik.
Orang-orang yang sedang bepergian melalui Sumatera Barat dapat mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan budaya daerah tersebut dengan mengunjungi salah satu dari banyak museum yang tersebar di seluruh daerah tersebut. Jadi, berikut adalah beberapa tempat wisata yang berguna di Sumatera Barat yang bisa kamu kunjungi.
Berikut beberapa Destinasi Wisata Edukasi di Sumatera Barat:
Sebuah museum tidak hanya menyimpan barang-barang bersejarah yang menarik, artefak dari berbagai budaya, dan tampilan keindahan alam serta sains, tetapi juga dapat membantu Anda memahami berbagai hal dengan lebih baik. Anda mungkin juga bisa menemukan tempat-tempat menarik dan unik untuk berfoto.
1. Museum Adityawarman
Museum Adityawarman adalah pusat budaya di Kota Padang. Jl. Diponegoro No. 10 di Padang Barat, Sumatera Barat, adalah tempatnya. Museum ini diresmikan sekitar tahun 1977 tepatnya di tanggal 16 maret.
Di museum ini, kamu bisa melihat banyak koleksi artefak dan peninggalan sejarah khas Sumatra Barat. Ada juga sekelompok peninggalan kuno resmi dari Kerajaan Dharmasraya. Salah satunya adalah salinan patung Bhairawa, dan ada juga patung Amoghapasa, yang menjadi subjek salah satu cerita di Sumatera Barat.
Museum Adityawarman juga terkenal sebagai Taman Miniatur Sumatera Barat. Ini karena hampir seluruh sejarah dan tradisi Minangkabau ada di museum ini. Bagian depan bangunan memiliki bangunan warisan budaya nasional yang indah bernama Rumah Gadang dengan arsitektur yang lengkap.
Dengan biaya sekitar Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak, Anda bisa masuk ke museum ini dan melihat berbagai artefak di dalamnya. Ini buka dari jam 8:30 pagi hingga 4:00 sore di zona waktu Anda.
2. Museum Kelahiran Bung Hatta
Museum yang menyimpan catatan sejarah Bung Hatta, tokoh yang menyatakan kemerdekaan bagi Republik Indonesia, berdiri di tempat kelahirannya. Diperkirakan Bung Hatta lahir di sini dan bersekolah di sini selama hampir 11 tahun, bersekolah di ELS (European Lagere School) di Bukittinggi.
Museum ini dibangun sekitar tahun 1860-an, dan bagian utama bangunannya terbuat dari kayu. Rumah pertama roboh pada tahun 1960-an. Akhirnya diperbaiki oleh pemerintah setempat, dan pada 12 Agustus 1995, dibuka kembali untuk umum.
Museum ini memiliki rumah asli yang paling mirip dengan tempat Bung Hatta dibesarkan (98% dari waktu). Banyak perabotan masih berasal dari rumah Bung Hatta.
Rumah ini memiliki banyak perabotan dan bangunan tua. Ini juga memiliki cerita tentang orang-orang yang tinggal di daerah tersebut di masa lalu, teknologi yang digunakan oleh keluarga Bung Hatta, dan kehalusan desain sederhana di dalam rumah.
Anda tidak perlu membayar tiket untuk memasuki rumah ini agar dapat menikmati keindahannya. Namun, ada kotak sumbangan untuk para penjaga rumah. Anda dapat mengunjungi tempat ini di Bukittinggi antara pukul 8 pagi dan 6 sore.
3. Museum Kelahiran Buya Hamka
Setelah film Buya Hamka keluar, sosok Buya Hamka menjadi lebih terkenal. Film ini menceritakan kisah hidupnya. Jika Anda ingin belajar lebih banyak tentang asal-usul Buya Hamka, Anda bisa pergi ke Museum Kelahiran Buya Hamka.
Museum ini terletak di tepi danau di kecamatan Tanjung Raya, yang menjadikannya tempat wisata populer dengan pemandangan yang indah. Bangunan ini berbentuk Istana Gadang, meski sudah di bangun ulang tetapi pemerintah setempat tetap menjaga bentuk rumahnya sesuai dengan bangunan aslinya.
Ada banyak hal yang ditinggalkan oleh Buya Hamka yang dapat dilihat di Museum Kelahiran Buya Hamka. Di dalam museum ini, Anda dapat melihat 31 buku yang Buya Hamka tulis sendiri. Banyak majalah dan perpustakaan juga memiliki informasi tentang Buya Hamka dan karya-karyanya.
Ini buka dari jam 8 pagi sampai 3 sore di zona waktu Anda. Jika kamu pergi, jangan terkejut jika melihat banyak orang dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Tempat ini gratis untuk dikunjungi.
4. Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma Bukittinggi
Sumatera Barat memiliki beberapa museum yang hebat. Salah satu yang terbaik ada di Jalan Panorama no. 24 Bukittinggi. Museum yang Bung Hatta buka pada 16 Agustus 1973 ini memiliki ratusan koleksi asli senjata perang dari masa kolonialisme dan kemerdekaan.
Sebuah filosofi Minang yang disebut “Tigo Tungku Sajarangan” menginspirasi nama museum tersebut: “Tridaya Eka Dharma.” Filosofi ini berarti “tiga elemen kekuatan, satu pengabdian.” Harapannya adalah nama ini akan membantu generasi muda mengingat perjuangan para pahlawan.
Di museum ini, ada koleksi lengkap dari benda bersejarah seperti senjata laras panjang, meriam, amunisi, granat, hingga radio yang tentara dan pejuang kemerdekaan gunakan. Selain itu, ada banyak dokumentasi para jenderal dan juga lokasi perang dan penyekapan para pahlawan revolusi.
Ada pesawat AT-16 di luar yang dulunya digunakan dalam pertempuran melawan tentara pemberontak. Anda hanya perlu memberikan uang sebanyak yang Anda mau di pintu masuk untuk masuk ke museum ini.
5. Museum Tuanku Imam Bonjol
Museum Tuanku Imam Bonjol adalah museum berikutnya yang harus Anda kunjungi. Ini adalah salah satu museum terbesar di Sumatera Barat. Ini terletak di Jalan Lintas Sumatera di Kabupaten Pasaman dan mencakup area sekitar 2 hektar.
Museum yang dibangun di tahun 1987 ini merupakan aset dari pemerintah daerah Provinsi dan berada di bawah Dinas Pariwisata dan Seni Budaya kabupaten Pasaman. Tidak mengherankan bahwa museum ini bersih dan terawat dengan baik. Rumah Gadang adalah gaya bangunan tradisional di Sumatera Barat, dan bangunan ini berdasar pada gaya tersebut.
Ada banyak karya dan barang-barang pribadi Tuanku Imam Bonjol di museum ini. Ini memiliki segalanya mulai dari uang kuno dan keramik hingga peralatan memasak yang Imam Bonjol gunakan di jamannya. Tuanku Imam Bonjol juga membuat senjata yang digunakan dalam perang perjuangan untuk melindungi negara.
Anda hanya perlu membayar Rp 5.000 untuk tiket masuk. Layanan di museum ini sangat penuh karena sangat besar. Ada kamar mandi, taman besar dengan banyak tempat teduh, dan tempat ibadah di sini, jadi mudah untuk berdoa sambil bergerak.
6. Museum Goedang Ransoem Sawahlunto
Ini adalah salah satu museum yang menyimpan banyak artefak bersejarah dari masa kemerdekaan. Untuk sampai ke museum di Kota Sawahlunto dari Kota Padang, Anda perlu berkendara selama dua jam.
Tepat di sebelah museum adalah tempat dapur umum yang dulunya ada untuk ribuan pekerja yang tinggal di sana. Diperkirakan pada masa aktif beroperasi, dapur umum tersebut memiliki kapasitas 3.900 kg beras yang di supply untuk pekerja batu bara di daerah tersebut.
Di museum ini kita bisa melihat banyak sejarah bangunan yang khas layaknya dapur umum, tetapi dengan nuansa kolonial Belanda. Arsitektur bangunannya masih sangat original. Selain arsitektur bangunan, di tempat ini kamu juga bisa melihat banyak foto-foto sejarah pekerja yang pernah bekerja di sini.
Museum ini buka dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore waktu setempat. Kamu perlu membayar sekitar Rp 5000 pada hari biasa dan Rp 10.000 pada hari minggu dan tanggal merah untuk berkunjung ke tempat ini.
7. Museum Lubang Tambang Mbah Soero
Ini adalah museum unik yang terdiri dari sebuah rumah dengan galeri barang-barang yang pekerja tambang buat, museum ini terletak di Kota Sawahlunto. Tidak hanya itu, tetapi juga ada lubang tambang Mbah Soero, yang berguna untuk mengumpulkan hasil penambangan batu bara.
Nama Mbah Soero berasal dari makhluk gaib yang penduduk setempat yakini sebagai penjaga tambang tersebut. Tambang itu sendiri terdiri dari tabung sepanjang 185 meter yang dibangun pada tahun 1898, pada masa Hindia Belanda.
Di area museum, Anda dapat melihat alat-alat pertambangan, barang-barang batubara, dan rantai yang digunakan untuk menahan pekerja.
Hanya perlu membayar Rp 10.000 untuk masuk ke museum ini. Dari jam 8 pagi hingga 4 sore, Anda bisa datang menemui kami.
Kesimpulan: Destinasi Wisata Edukasi di Sumatera Barat
Sumatera Barat menawarkan beragam destinasi wisata edukasi yang kaya akan sejarah dan budaya, mulai dari museum yang memperkenalkan artefak bersejarah hingga tempat yang mengisahkan perjalanan tokoh nasional. Dengan mengunjungi museum seperti Museum Adityawarman, Museum Kelahiran Bung Hatta, dan Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma, pengunjung tidak hanya dapat belajar tentang masa lalu, tetapi juga menghargai warisan budaya yang membentuk identitas daerah ini. Selain itu, harga tiket yang terjangkau dan aksesibilitas tempat-tempat tersebut membuat pengalaman edukasi ini semakin menarik. Melalui kunjungan ke museum-museum ini, wisatawan dapat menggali lebih dalam tentang kekayaan budaya Sumatera Barat dan mendapatkan wawasan baru tentang perjuangan serta perkembangan daerah ini.
RELATED POSTS
View all