Pendahuluan: Tempat Bersejarah di Jogja
Momenwisata.com – Yuk jelajahi Tempat Bersejarah di Jogja, simak artikel berikut untuk mengetahui di mana saja tempat bersejarah di Jogja. Memang benar bahwa Daerah Khusus Yogyakarta adalah unik. Banyak orang datang ke daerah ini untuk menikmati alam yang indah, tetapi juga untuk belajar tentang sejarah dan budaya. Daftar ini mulai dari museum dan tempat ibadah hingga istana dan kamar mandi untuk raja-raja. Sejumlah bangunan tua yang menarik masih berdiri kuat hari ini. Banyak barang-barang lama masih disimpan dalam kondisi baik dan disimpan dengan rapi di museum yang dapat Anda kunjungi kapan pun Anda mau. Anda dapat melihat keindahan Wilayah Khusus di bagian selatan Pulau Jawa dengan pergi ke tempat-tempat wisata berikut.
Berikut Beberapa Tempat Bersejarah di Jogja:
1. Keraton Yogyakarta
- Lokasi: Jl. Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta
- Buka: Setiap hari (08.30 WIB – 14.00 WIB)
- Harga tiket masuk: mulai dari Rp5.000 – Rp15.000 per orang.
Istana Yogyakarta adalah sebuah must-see di setiap tur bersejarah Jogja. Nama aslinya untuk tempat wisata ini dan salah satu tempat wisata besar di kota ini adalah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Istana ini masih dihuni oleh anak-anak dan cucu raja Yogyakarta. Anda tidak hanya dapat melihat bangunan tua, tetapi Anda juga dapat melihat pertunjukan atau upacara tradisional yang masih berlangsung di istana. Di dalamnya, Anda juga akan menemukan hal-hal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kereta, keris, tongkat, ampilan, banner, kursi kuda, dan regalia adalah beberapa warisan ini. Mengapa tidak? UNESCO juga telah menamakan tempat ini sebagai situs warisan dunia, jadi masuk akal.
2. Taman Sari Keraton Yogyakarta
- Lokasi: Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta
- Buka: Setiap hari (09.00 WIB – 15.00 WIB)
- Harga tiket masuk: Rp5.000 perorang.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Jogja, Anda juga harus pergi ke Taman Sari Tourism Village. Bangunan ini sudah ada sejak tahun 1600. Ia dibangun selama sembilan tahun, dari 1758 hingga 1765, selama pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I. Bangunan ini sebelumnya mencakup 10 hektar dan memiliki 57 bangunan di atasnya, termasuk kompleks kolam renang, pulau dan danau buatan manusia, jembatan suspensi, taman, jalur bawah tanah, saluran air, dan sejumlah bangunan dengan gaya yang berbeda. Sekarang, masjid bawah tanah adalah salah satu bangunan terakhir yang dapat Anda nikmati. Orang-orang dari seluruh dunia menyukai masjid ini, dan telah menjadi tempat populer untuk mengambil foto selama liburan.
3. Museum Benteng Vredeburg
- Lokasi: Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta
- Buka: Setiap hari Selasa – Minggu (08.00 WIB – 15.00 WIB)
- Harga tiket masuk: Rp2.000 (anak), Rp3.000 (dewasa), dan Rp10.000 (turis asing)
Mencari wisata sejarah yang mengajar dan menghibur pada saat yang sama? Vredeburg Fort Museum adalah tempat untuk pergi. Pada awalnya, museum ini adalah pertahanan terhadap serangan dari Istana Yogyakarta. Dibangun pada tahun 1765 oleh pemerintah Belanda. Ada banyak koleksi di museum ini, seperti diorama yang menunjukkan perjuangan rakyat sebelum proklamasi, bangunan warisan Belanda, dan barang-barang sejarah lainnya yang sangat khas dari zaman itu. Jadi, museum ini memiliki banyak hal menarik untuk dipelajari, dari sejarah dan budaya hingga nilai-nilai baik perjuangan. Selain itu, tur ini memiliki banyak tempat keren untuk mengambil foto untuk Instagram.
4. Monumen Yogya Kembali
- Lokasi: Jl. Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman
- Buka: Setiap hari Selasa – Minggu pukul 08.00 – 16.00 WIB.
- Harga tiket masuk: mulai dari Rp10.000 – Rp15.000 per orang.
Museum yang disebut Monumen Yogya Kembali memiliki desain bangunan yang semuanya sendiri. Museum di North Ring Road memiliki bentuk gunung, yang merupakan tanda kesuburan dan menjaga sejarah keluarga hidup. Pembuatan Museum ini untuk menghormati sejarah perjuangan rakyat Indonesia untuk membawa pasukan Belanda keluar dari Yogyakarta, yang merupakan ibukota negara pada saat itu. Akibatnya, ada baris nama pahlawan di dinding besar ketika Anda berjalan masuk ke museum. Museum, yang lebih dikenal sebagai Monjali, juga memiliki diorama dan lukisan dinding yang menunjukkan bagaimana orang-orang Indonesia melawan penjajah. Selain itu, ada sebuah ruangan bernama Garbha Graha di mana orang bisa berdoa untuk para pahlawan.
5. Candi Prambanan
- Lokasi: Kecamatan Prambanan, Sleman dan Klaten, Yogyakarta
Kelompok terbesar dari kuil Hindu di Indonesia dapat ditemukan di Kuil Prambanan. Nama dari kelompok kuil ini dalam bahasa Sanskrit adalah “Siwagrha”, yang berarti “rumah Shiva.” Kuil ini masih berdiri kuat meskipun dibangun pada abad ke-9 Masehi. Ini adalah situs warisan dunia UNESCO. Ini berarti banyak wisatawan dari negara-negara lain datang ke kuil ini juga. Bagian tertinggi dari kuil ini adalah 47 meter tinggi. Selain menjadi kuil yang indah untuk dikunjungi di siang hari, ini memiliki pemandangan yang lebih baik di malam hari, ketika lampu depan bersinar di atasnya. Salah satu acara musik jazz, Festival Jazz Prambanan, berlangsung di kuil ini. Orang-orang dapat menikmati musik jazz sambil melihat kuil yang indah.
6. Monumen Serangan Umum Sebelas Maret
- Lokasi: Jl. Malioboro KM 0, Yogyakarta
Bagian sejarah ini dekat dengan Vredeburg Fort Museum, yang berada di depan kantor pos utama Yogyakarta. Memorial ini dibuat untuk mengingati serangan pada 1 Maret 1949, oleh orang Indonesia terhadap Belanda. Monumen ini merupakan bagian penting dari sejarah dan budaya Provinsi Yogyakarta. Ini mengingatkan rakyat Indonesia tentang perjuangan mereka melawan kolonialis di masa lalu. Orang-orang dapat mengunjungi monumen ini pada hari libur dan hari-hari penting lainnya. Wisatawan dapat melihatnya dari luar pagar selama seminggu.
7. Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Soedirman
- Lokasi: Jl. Bintaran Wetan 3, Yogyakarta
Museum ini adalah tentang sejarah, dan memiliki hal-hal yang menunjukkan perjuangan Jenderal Soedirman. Nama museum ini berasal dari kata-kata “sasmita” yang berarti “untuk mengingat” dan “loka” yang artinya “tempat”. Museum ini dapat dilihat sebagai tempat untuk mengingat Jenderal Soedirman. Setelah menjadi Komandan Kepala Tentara Keamanan Rakyat, Jenderal Soedirman tinggal di museum ini sebagai rumah resminya. Ruangan dan barang-barang yang dimiliki Jenderal Soedirman berada dalam koleksi museum ini. Ada juga sejumlah senjata yang digunakan Jenderal Soedirman dalam pertempuran.
Penutup: Tempat Bersejarah di Jogja
Menjelajahi tempat bersejarah di Jogja menawarkan pengalaman yang tak ternilai. Setiap situs mengungkapkan warisan budaya dan perjuangan yang kaya. Dengan mengunjungi tempat-tempat ini, kita tak hanya belajar sejarah, tetapi juga merasakan kedalaman tradisi yang hidup hingga kini. Keunikan dan pesona Jogja terukir kuat di setiap sudutnya, menjadikannya destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin memahami lebih dalam kekayaan budaya Indonesia.
RELATED POSTS
View all